Ketika mentari hampir tergelincir di pusara sana
Terlihat serambi masjid di penuhi para ahli doa
Ku coba langkahkan kaki untuk menunaikan titah-Nya
walaupun terasa masih letih, lapar dan dahaga
Langit mulai memerah di timur senja
awan mengiringi tergelincirnya
saat itulah mentari kembali ke peraduannya
Hingga terlihat langit gelap tak bercahaya
Kemudian kami manunaikan kewajiban dari-Nya
penuh kekhusyukan yang tak terkira
dan terkadang air mata berlinang begitu saja
Ingat selalu dosa-dosa dari masa ke masa
Ya Robbi..
Engkau pemilik nafas ini...
Damai dan bahagia ini milik-Mu
Resapkanlah perlahan ya Robb
Dalam bilah kalbuku...
Terlihat serambi masjid di penuhi para ahli doa
Ku coba langkahkan kaki untuk menunaikan titah-Nya
walaupun terasa masih letih, lapar dan dahaga
Langit mulai memerah di timur senja
awan mengiringi tergelincirnya
saat itulah mentari kembali ke peraduannya
Hingga terlihat langit gelap tak bercahaya
Kemudian kami manunaikan kewajiban dari-Nya
penuh kekhusyukan yang tak terkira
dan terkadang air mata berlinang begitu saja
Ingat selalu dosa-dosa dari masa ke masa
Ya Robbi..
Engkau pemilik nafas ini...
Damai dan bahagia ini milik-Mu
Resapkanlah perlahan ya Robb
Dalam bilah kalbuku...
Tag :
Puis Religi
0 Komentar untuk "Damai dan Bahagia ini Milik-Mu"