Sebakda meninggalnya fulan kemaren sore
Di kota pada bingung
Siapa penggali kuburnya
Jam menunjukkan pukul sepuluh
Si fulan masih kaku,
Berharap cepat menyentuh bumi
Kemudian matahari tepat di atas pusara
Membalut linang air mata keluarga
Lemas tak ada daya
Si karim dan si Karom unjuk gigi
Cangkul, linggis dan sekop erat di genggaman
Menuju pasarean di ujung jalan
Kemboja melambai senyum
2x2 di depan mata
Fulan ingin cepat berlari
Menuju kehidupan hakiki
Berbeda dengan di desa
Sebakda adzan subuh
Tepat pukul tujuh
Satu desa tumpah riuh
Menuju pasarean
Menggali lubang kahidupan
Si Karim dan si karom juga unjuk gigi
Tentunya dengan setengah tenaga
Tidak seperti di kota
Si fulan tersenyum mesra
peziarah hantarkan jasadnya
Menuju pembaringan mulia
Aku lelah dengan perbedaaan ini
Bukankah kematian kewajiban yang hidup
Atau warga kota pada lelah
Seharian mencari rupiah
Aku lelah dengan perbedaan ini
Walau apa adanya aku tetap di sini
Desa kecil menyimpan rindu
Bukan karena kebutuhan ekonomi tercukupi
Tapi karena jiwanya
Yang tak kaku
Saat aku memanggilnya
Senyum menyapaku
Aku lelah dengan perbedaan ini
Si fulan tentunya manusia
Kota dan desa juga manusia
Seharusnya
Memanusiakan manusia
Di kota pada bingung
Siapa penggali kuburnya
Jam menunjukkan pukul sepuluh
Si fulan masih kaku,
Berharap cepat menyentuh bumi
Kemudian matahari tepat di atas pusara
Membalut linang air mata keluarga
Lemas tak ada daya
Si karim dan si Karom unjuk gigi
Cangkul, linggis dan sekop erat di genggaman
Menuju pasarean di ujung jalan
Kemboja melambai senyum
2x2 di depan mata
Fulan ingin cepat berlari
Menuju kehidupan hakiki
Berbeda dengan di desa
Sebakda adzan subuh
Tepat pukul tujuh
Satu desa tumpah riuh
Menuju pasarean
Menggali lubang kahidupan
Si Karim dan si karom juga unjuk gigi
Tentunya dengan setengah tenaga
Tidak seperti di kota
Si fulan tersenyum mesra
peziarah hantarkan jasadnya
Menuju pembaringan mulia
Aku lelah dengan perbedaaan ini
Bukankah kematian kewajiban yang hidup
Atau warga kota pada lelah
Seharian mencari rupiah
Aku lelah dengan perbedaan ini
Walau apa adanya aku tetap di sini
Desa kecil menyimpan rindu
Bukan karena kebutuhan ekonomi tercukupi
Tapi karena jiwanya
Yang tak kaku
Saat aku memanggilnya
Senyum menyapaku
Aku lelah dengan perbedaan ini
Si fulan tentunya manusia
Kota dan desa juga manusia
Seharusnya
Memanusiakan manusia
Tag :
Puis Religi
0 Komentar untuk "Antara Kota dan Desa"