Berpuisilah ~ Lalu dengarkan Jiwamu ~ Kau Akan Menemukan yang Hilang Tak Pernah Pergi

Puisi Malam Seribu Bulan oleh Taufik Ismail

Bulan

Malam biru hitam, Di planit tua ini, Ketika margasatwa
Suhu. Suara. Perpohonan
Embun mengendapkan intan, Angin membisiki hutan
Gunung jadi keristal
Bisu,

Sungai-sungai menahan Napasnya
Sumbu bumi berhenti
Ketika sangkakala angkasa, Ditiup pelahan
Dalam suara Firdausi
Ketika Mukjizat turun
Ketika Sifat Rahim mengalun,
Di planit tua ini, Dan gerbang kosmos Dibuka
Dalam angin berkelepakan, Sayap-sayap malaikat
Dengan cahaya suarga, Meluncur-luncur, Melinangi bumi
Ketika bulan akan sabit, Dan berjuta bintang Gemerlap
Dan manusia menangis, Di bumi, Di bawah Nur Ilahi

Pada malam benderang
Ketika margasatwa senyap, Waktu pun berhenti
Embun membasahi dahi, Pohon-pohon menunduk
Wahai:
Mukjizat telah turun, Sifat Rahim mengalun
Lelaki itu, Perempuan itu
Menangis dalam syukur, Berair mata dalam doa
Dalam teduh Mukjizat dan Keampunan
Ketika bulan belum sabit, Ketika malam seribu bulan.
0 Komentar untuk "Puisi Malam Seribu Bulan oleh Taufik Ismail"

Back To Top