sumber gambar |
Beberapa Puisi yang Terangkum Hari Ini
/1/
di ladang sepi
matahari matang
sekuning kecapi
matahari matang
sekuning kecapi
/2/
sepotong hari melumer
di time line twitter
ingatan, kenangan dan
melankoli serupa serbuk
tergenggam jemari tangan
saling berucap salam dan
berpeluk di dinding-dinding
dan halaman facebook
di time line twitter
ingatan, kenangan dan
melankoli serupa serbuk
tergenggam jemari tangan
saling berucap salam dan
berpeluk di dinding-dinding
dan halaman facebook
/3/
di lubuk kuali
peluhmu jatuh
menjadi genangan nyeri
peluhmu jatuh
menjadi genangan nyeri
/4/
hujan yang kembali menyebar
sederas rindu yang kutampung
di muara sabar
sederas rindu yang kutampung
di muara sabar
/5/
barangkali karena hujan yang
tersendat tiba dari jauh
diambang latar
bunga sepatu tak kunjung mekar
maka angin dan kupu-kupu
saling berganti menyentuh
menyingkap tiap-tiap kuncup
dengan gairah cinta paling utuh
tersendat tiba dari jauh
diambang latar
bunga sepatu tak kunjung mekar
maka angin dan kupu-kupu
saling berganti menyentuh
menyingkap tiap-tiap kuncup
dengan gairah cinta paling utuh
/6/
di senja sebelum magrib
aku mengenang dukamu
yang begitu karib
aku mengenang dukamu
yang begitu karib
/7/
memandangi langit
warna ambar
daun-daun luruh
di dada rerumputan
menceritakan sakit
menyatukan debar
warna ambar
daun-daun luruh
di dada rerumputan
menceritakan sakit
menyatukan debar
/8/
kaukah angin yang meniupkan
desir rindu itu:
desir rindu itu:
mengusir luka
dari musim-musim
kesedihanku
dari musim-musim
kesedihanku
/9/
di hutan kecil ini betapa sepi
telah menjadi karib bagi
bebatang jati
menjulang sendiri dan tua
ditinggal luruh daun-daunnya
telah menjadi karib bagi
bebatang jati
menjulang sendiri dan tua
ditinggal luruh daun-daunnya
menetapi keberadaannya,
burung-burung menyusun sarang
di semak dan carang-carang
membangun keluarga
menemaninya
saban hari mereka gemar
menghibur dengan membaginya
kidung-kidung agung
burung-burung menyusun sarang
di semak dan carang-carang
membangun keluarga
menemaninya
saban hari mereka gemar
menghibur dengan membaginya
kidung-kidung agung
kidung yang menyerupai doa-
doa yang kekal
membubung tinggi menggapai
langit yang berselubung hilal
doa yang kekal
membubung tinggi menggapai
langit yang berselubung hilal
/2013/
Lailatul Kiptiyah, lahir dan besar di Blitar, Jawa Timur. Turut bergabung di Komunitas Penulis Perempuan Indonesia (KPPI) dan suka berkhidmad di PaSar Malam (Paguyuban Sastra Rabu Malam). Saat ini bekerja di Jakarta.
Tag :
Puisi
0 Komentar untuk "Puisi-puisi Lailatul Kiptiyah"