Berpuisilah ~ Lalu dengarkan Jiwamu ~ Kau Akan Menemukan yang Hilang Tak Pernah Pergi

Malaikat Mencekik Urat Lehermu

Angin menyisir pelataran halaman rumahku
Mencabik-cabik tetesan darah sang pengecut
Tanah keras sarat keangkuhan
Membutakan matamu
Mengeraskan hatimu
Mengkerdilkan mentalmu
Karena kesombongan dan kebiadabanmu


Gerimis turun menetes bisu
Ku tatap matamu merah menyala
Air bersoda menetes dari bibirmu
Peluh keringat busuk mencabik ulu hatimu
Pemompa darah tak lagi berdegub penuh pilu

Malaikat turun
Mencekik urat lehermu
Nafasmu menderu
Bak kambing sedang di kuliti

Dengan langkah tak tentu
Ku ucapkan Kalimah Tauhid kepadamu
la Illaha Illallah
la Illaha Illallah
la Illaha Illallah

Kemudian senyummu mengembang
Yang dulu penuh sarat luka dan kebencian

Saat ku buka mata
Ku lihat bulat matamu
Nanar, gemetar dan takut

Tapi,
Tuhan masih mengampunimu
Dalam tubuh dingin
Melebur cahaya salju
Hingga kau tak lagi kembali
Pada kegelapan
Hingga kentongan di desa berbunyi
Pertanda akhir hidupmu








0 Komentar untuk "Malaikat Mencekik Urat Lehermu"

Back To Top