Berpuisilah ~ Lalu dengarkan Jiwamu ~ Kau Akan Menemukan yang Hilang Tak Pernah Pergi

Perih Menjerit

Perih menjerit di tepian danau kotor
katak-katak kecil lontarkan suara ejekan
luluh, melemah bak batu apung
ku berucap hening, dalam jiwa yang meronta


Nestapa, di ujung tak pasti
harapan tergadai di tangan-tangan pembusuk
raga menggigil di rumput-rumput kering
Sakit membekas dalam kebohongan

Ku ingin bernyanyi
menyairkan sebuah syair sendu
Penuh imaji dan kefatamorganan
dalam pijakan tanah-tanah subur

Oh, para pembela hati
di mana nuranimu
ataukah telah tergadaikan dalam mimpimu dulu
ataukah telah terjual bersama materi

Ah, 
Aku lebih baik diam
dari pada mengharapkan pembual sepertimu
0 Komentar untuk "Perih Menjerit"

Back To Top