Berpuisilah ~ Lalu dengarkan Jiwamu ~ Kau Akan Menemukan yang Hilang Tak Pernah Pergi

Beda Sajak dan Puisi

Saya sendiri pada awalnya belum tahu tentang sajak dan puisi. Setahu saya keduanya sama. Namun saya baru mengerti ketika membaca artikel yang ditulis oleh mas Ali dalam webnya rumpunnektar.com. Berikut beberapa hal yang penting kita ketahui.

Karya sastra terdiri atas dua jenis sastra: prosa dan puisi Biasanya prosa disebut karangan bebas, sedangkan ouisis disebut karangan terikat. Akan tetapi, pada waktu sekarang, para penyair berusaha melepaskan diri dari aturan yang ketat itu hingga terciptalah sajak bebas.

Dalam sastra Indonesia ada dua istilah puisi dan sajak. Pusi dalam bahasa inggris poetry dan sajak dalam bahasa Inggris poem. Puisi adalah jenis sastra, sedangkan sajak itu individu puisi. Oleh karena itu, kedua istilah itu, jangan dicampuradukkan pemakaiannya.

Puisi termasuk bentuk formal itu adalah korespondensi dan periodisitas. Puisi lama, bahkan puisi pujangga baru masih terikat pada korespondensi dan periodisitas ini.

Puisi baru atau modern menyimpangi pengertian puisi menurut pandangan lama itu. Puisi baru tidak terikat oleh bentuk-bentuk formal, korespondensi, dan periodisitas itu. Oleh karena itu puisi baru (modern) disebut puisi bebasatau sajak bebas.

Bentuk-bentuk formal puisi lama itu sesungguhnya merupakan sarana-saran kepuitisan untk membuat puisi itu menjadi indah. Bentuk-bentuk formal itu masih masih juga dipergunakan oleh puisi modern, tetapi bukan merupakan ikatan, bukan merupakan ikatan pola yang tetap.

Puisi baru sesungguhnya terikat juga, tetapi terikat oleh hakikatnya sendiri, bukan terikat oleh pola-pola bentuk formal. Pola-pola bentuk formal itu bukan hakikat puisi.

Puisi adalah karya seni. Sifat seni ini merupakan ciri khas pusi, Puisi itu adalah sebuah karya yang fungsi estetiknya atau fungsi keseniannya dominan. Aspek estetik bermacam-macam. Diantaranya gaya bunyi, gaya kata, dan semua gaya kalimat serta wacana. Bahkan aspek estetik ini terwujud dalam bentuk tipografinya.

Puisi ini sebuah pernyataan yang hanya mengedepankan inti gagasan, pemikiran atau peristiwa. Oleh karena itu dipilih kata, frase, dan kalimat yang setepat-tepatnya supaya puisi menjadi mampat dan padat. Hal-hal yang dirasa tidak perlu dihilangkan. Dengan demikiatn, tinggal intinya yang mengandung ekspresivitas yang intensif (berdaya guna).

Dari waktu kewaktu, puisi itu selalu berubah karena evolusi selera dan perubahan konsep estetik atau konsep keindahan.

Ketaklangsungan ekspresi itu disebabkan oleh tiga hal, yaitu (1) penggantian arti, (2) Penyimpangan arti, dan (3) penciptaan arti. Penggantian arti dlam sajak. Disebabkan oleh penggunaan metafora dan metonimi dalam sajak.

Penyimpangan arti disebabkan oleh pengorganisasian ruang teks, diantaranya berupa (pola) persajakan, enjambemen, tipografi dalam homologue.

Fungsi puisi adalah fungsi spiritual yang sifatnya tidak langsung bagi kehidupan fisikal yang praktis. Hal ini sesuai dengan hakikat puisi ini berhubungan dengan kehidupan kebatinan dan kejiwaan manusia. Puisi mempengaruhi kehidupan manusia lewat kehidupan batin dan kejiwaannya. Lewat kehidupan kejiwaan ini puisi memepengaruhi aktivitas kehidupan fisik manusia.

Karena puisi itu karya seni untuk menyampaikan gagasan, maka fungsi puisi adalah dulce, (indah, manis) dan utile ( berguna, bermanfaat). Dulce berhubungan dengan muatan yang dikandung puisi, berupa ajran, gagasan, atau pikiran.

Puisi merangsang kepekaan terhadap keindahan dan terhadap rasa kemanusiaan. Karya seni itu, termasuk puisi, berupaya mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan pada keduis teknologi dan menyadarkan kembali manusia pada kedudukannya sebagai subjek.



0 Komentar untuk "Beda Sajak dan Puisi"

Back To Top